Featured Post

Komik Islami istri

Gambar
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (Qs. At-Tin [95]: 4) Jangan sepelekan bercermin! Dengan cermin, orang yang hatinya berpenyakit akan terlena dengan paras, takjub dengan rupa, tanpa ingat untuk bersyukur pada yang telah mencipta. Dengan cermin, orang yang kurang bersyukur akan mengeluhkan titik noda dan jerawat kecil. Dia lupa dengan nikmat sehatnya permukaan kulit yang lainnya, dan hanya berfokus pada satu kecil noda.  Maka seutas  doa singkat itu mudah mudahan dapat menarik kita dari kebanggaan melambung, atau dari ketidak syukuran diri atas nikmat sebaik-baik ciptaan Dia Yang Maha Mencipta. Ada hikmah dari indahnya paras, karena di balik keindahan itu ada pula ujian untuk bersyukur atau kufur. Pun, di balik noda titik jerawat atau sedikit cacat itu ada hikmah pula, bahwa Allah telah menciptakan kita dengan sebaik-baik penciptaan. Maka maukah kita bersyukur? Komik Islami Lainnnya...

Islam Tidak Sempurna?

ISLAM TIDAK SEMPURNA (?)
.
Jika kau pikir ada yang belum sempurna dengan islam, maka lihatlah sejenak ayat ini : “.. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu..” [Al-Mâidah :3]
.
Maka jika ada wanita berhijab lebar gemar bergosip ria, bukan hijab lebarnya yang kau persalahkan. Tapi akhlaknya.
.
Maka jika ada laki-laki berjenggot yang gemar kebut-kebutan di jalan, bukan jenggotnya yang kau caci maki. Tapi nasihatilah perilakunya.
.
Karena sesungguhnya syari'at yang sempurna ini datangnya dari yang Maha Sempurna, maka tiada pantas dihina karena sebab salahnya akhlak manusia.
.
Sesungguhnya islam yang rahmatan lil 'alamiin ini agama yang mengajarkan segala aspek kebaikan, nafsu dan syahwat lah yang membuat anak adam sering tersilap dan berbuat nista.
.
Maka biasakanlah diri menasehati muslim atas keburukan sikapnya tanpa menyalahkan satu ketaatannya pada Tuhannya. Tentu secara empat mata.
.
Berikanlah ratusan udzur syar'i atas kesalahan saudaramu sebelum engkau menghakimi atas kelalaiannya. Kau pun tentu ingin diperlakukan serupa.
.
Memang berat hadist Nabi : “Tidak beriman salah seorang di antara kamu hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri” (HR Bukhari dan Muslim)
.
Mari sama-sama berbenah diri. Tugas kita sebagai terdakwa pengadilan Akhirat adalah memperbanyak kebaikan dan saksi kebaikan. Jika tidak sekarang, kapan lagi? Jika bukan kita sebagai muslim, siapa lagi? :)
.

Komentar

Visitor

Online

Related Post